PKM-K : Kripik Wortel Cita

Authors

  • Chantiqa Cita Faysabbhi Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Annisa Sabella Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Dila Resila Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Nabila Zakinah Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Aliya Maharani Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Serli Yandiani Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Muh. Yani Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Muh. Fauzan Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Olivia Olivia Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Irfan Irfan Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Sapar Sapar Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Widyawanti Rajiman Universitas Muhammadiyah Palopo

DOI:

https://doi.org/10.37385/ceej.v5i2.4926

Keywords:

Kripik, Wortel, Kripik Wortel, Bisnis Cita, Kewirausahaan

Abstract

Kripik Wortel Cita adalah cemilan dari bahan pangan sayuran wortel yang kaya akan gizi diantaranya adalah mineral, senyawa asam folat, asam pantotenat, provitamin A, vit A, vit C, vit BK, Na, Ca, Mg, P, S, Mn, Fe, Cu dan Zn. Dibuat dengan pertimbangan tentang pengolaan sayur yang memiliki sifatcepat busuk, atau sarana surplus bahan pangan sayur agar tetap dimanfaat dengan harga yang pantas. Tujuan program kreativitas mahasiswa- kewirausahaan (PKM-K) ini adalah untuk memberikan memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha untuk menciptkan lpangan kerja, ikut membantu pemerita dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di bidang makanan sehat, diharapkan mengurangi stanting, dan menjadi sarana kemitraan dengan petani lokal. Metode pelaksanaan program ini adalah input, proses (produksi), output, dan evaluasi. Hasil PKM-K ini adalah Produk Kripik Wortel Cita yang dimasukkan dalam plastik tepal dengan lebel Cita mulai dari ukuran kecil, sedang, maupun besar sebanyak masing-masing 15 psc. Kemudian dilanjutkan dengan meninjau Kekurangan maupun variable-variabel yang mempengaruhi pengaruh consume terhadap Kripik Wortel Cita ini. Adapun kesimpulan program PKM-K ini adalah bahwa Kripik Wortel Cita menjadi produk kreativitas yang diharapkan mampu menjadi produk unggulan yang inovatif dengan kandungan gizi yang baik, dan dapat diterima dan bernilai jual yang menguntungkan.

References

.Adelina, R., Noorhamdani, & Mustafa, A. (2013). Perebusan dan penumisan menurunkan kandungan beta karoten dalam wortel. Gizi dan Dietetik Indonesia, 1(3), 68-164.

Badan Pusat Statistik. (2017). Produksi tanaman sayur-sayuran di Indonesia. Diakses pada 20 Maret 2018 dari www.bps.go.id.

Badan Litbang Pertanian. (2014). Litbang Pertanian Yogya. Diakses pada 27 April 2024 dari http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=section&layout=blog&id=10&Itemid=130.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Standar mutu makanan ringan ekstrudat. SNI 01-2886-2000.

Bystricka, J., Kavalcova, P., Musilova, J., Vollmannova, A., Toth, T., & Lenkova, M. (2015). Carrot (Daucus carota L. ssp. sativus (Hoffm.) Arcang.) as source of antioxidants. Acta Agriculturae Slovenica, 105(2).

Cahyono. (2002). Analisis ekonomi dan teknik bercocok tanam sayuran. Yogyakarta: Kanisius.

Setyawan, N., & Widaningrum. (2013). Pengaruh suhu penggorengan vakum dan cara pembumbuan terhadap karakteristik keripik wortel. J. Pascapanen, 10(2), 106-115.

Skinner, M., & Hunter, D. (2013). Bioactives in fruit: Health benefits and functional food. John Wiley & Sons, Ltd.

Widaningrum, & Setyawan, N. (2009). Standardisasi keripik sayuran (wortel). Standardisasi keripik sayuran (wortel) sebagai upaya peningkatan daya saing produk olahan hortikultura. Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Bogor.

Downloads

Published

2024-07-07

How to Cite

Faysabbhi, C. C., Sabella, A., Resila, D., Zakinah, N., Maharani, A., Yandiani, S., Yani, M., Fauzan, M., Olivia, O., Irfan, I., Sapar, S., & Rajiman, W. (2024). PKM-K : Kripik Wortel Cita. Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ), 5(2), 299–305. https://doi.org/10.37385/ceej.v5i2.4926