Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional Di SPM Madrasatul ‘Ulya PP. Miftahul Mubtadiin Nganjuk

Authors

  • M Yusuf Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Nganjuk
  • Juni Iswanto Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk

DOI:

https://doi.org/10.37385/ceej.v2i2.253

Abstract

Di antara kompetensi guru yang harus dikembangkan adalah kemampuan dalam menilai hasil belajar yang telah dijalankan bersama para siswa, penilaian tersebut bisa berupa kumpulan soal, kuesioner, dan instrumen penilaian lainnya. Kemampuan penilaian ini seolah menjadi hal yang wajib untuk dikuasai oleh semua guru termasuk tenaga pengajar di lingkungan pesantren, karena tugas guru bukan hanya mengajar, tapi juga berkewajiban untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan para siswa. Namun, fakta di lapangan, masih banyak para guru yang memerlukan peningkatan keterampilan dalam menyusun sebuah alat yang digunakan untuk mengukur apakah tujuan dari proses belajar mengajar yang selama ini dijalankan telah berhasil secara maksimal. Jika alat ukur yang dijadikan medium kurang tepat, maka hasilnya pun akan jauh dari harapan. Akibat dari kesalahan tersebut adalah terkadang jawaban yang salah oleh siswa belum tentu karena siswa kurang mengusai materi, namun karena redaksi atau cara penyampaian soal yang masih subyektif oleh pembuat soal itu sendiri, maksud isi soal dari penyusun belum tentu mengejawantahkan kunci dari soal tersebut. Maka kiranya perlu untuk mengadakan pendampingan dalam mengawal para guru untuk menyusun sebuah alat penilaian berupa soal dengan memanfaatkan khasanah lokal dan tanpa meninggalkan ciri khas dari pesantren itu sendiri.

Kata kunci: Pendampingan, Kompetensi Guru, Penyusunan Soal

References

Kadir, A. (2015). Menyusun dan Menganalisi Tes Hasil Belajar. Al-Ta’dib, 8(2), 70–81.
Kostania, G. (2016). Pedoman Peyusunan Soal Pilihan Ganda (Untuk Soal Tes Tertulis). 1–18.
Mulyana, E. H. (2010). Guru Berkualitas: Profesional dan Cerdas Emosi. Jurnal Saung Guru, 1(2), 1–11.
Santyasa, I. wayan. (2018). Student centered learning?: Alternatif pembelajaran inovatif abad 21 untuk menyiapkan guru profesional. Prosiding Seminar Nasional Quantum, 25, xix–xxxii.
Sepriyanti, N. (2012). Guru Profesional Adalah Kunci Mewujudkan Pendidikan Berkualitas. Al-Ta Lim, 19(1), 66. https://doi.org/10.15548/jt.v19i1.8
Subandowo, M. (2009). Peningkatan Produktivitas Guru dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Pada Era Global. Khazanah Pendidikan.
Supriyadi, D. (1999). Menggangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. MEI, 1–9.
Sutikno, T. A. (2009). Indikator Produktivitas Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, 32(1), 107–119.
Yuhana, A. N., & Aminy, F. A. (2019). Optimalisasi Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Konselor dalam Mengatasi Masalah Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(1), 79. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i1.357
Zuliawati, N. (2016). Pengaruh Kreativitas dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Sekecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam, 1(1), 23–38. https://doi.org/10.22515/attarbawi.v1i1.34

Downloads

Published

2021-06-24

How to Cite

Yusuf, M. ., & Iswanto, J. (2021). Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional Di SPM Madrasatul ‘Ulya PP. Miftahul Mubtadiin Nganjuk. Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ), 2(2), 298–305. https://doi.org/10.37385/ceej.v2i2.253